METODE WHITE BOX DAN BLACK BOX TESTING
Nama : Krisna Ramadani
Npm : 13110925
Kelas : 4ka20
Dosen : Kunto Bayu A,
1. METODE WHITE BOX
Pengertian White Box Testing
White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan
terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain
program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa
kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box
testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara
100%.
Kelebihan White Box Testing
- Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
- Ketidaksesuaian asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
- Kesalahan ketik. Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.
Kelebihan White Box Testing
- Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
- Ketidaksesuaian asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
- Kesalahan ketik. Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.
Kelemahan White Box Testing
- Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya.
- Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya.
2. METODE BLACK BOX
Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada
spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan
kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi
fungsional program.
Ciri-Ciri Black Box Testing
- Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
- Black box testing bukan teknik alternatif daripada white box testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing.
- Black box testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input/output testing atau functional testing
- Equivalence Class Partitioning
- Boundary Value Analysis
- State Transitions Testing
- Cause-Effect Graphing
Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing :
- Fungsi yang hilang atau tak benar
- Error dari antar-muka
- Error dari struktur data atau akses eksternal database
- Error dari kinerja atau tingkah laku
- Error dari inisialisasi dan terminasi
Kelebihan Black Box Testing
- Bisa memilih sub test secara efektif dan efisien.
- Dapat menemukan cacat lebih cepat.
Kelemahan
Black Box Testing
- Tester tidak pernah yakin apakah software tersebut benar – benar lolos uji.
- Perbedaan White Box & Black Box
- White box (Struktural)
- Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
- Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut (meliputi tes code, desain implementasi, security, data flow, software failure).
- Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing.
- Metode BlackBox (Fungsional)
- Dilakukan oleh penguji Independent.
- Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing.
- Dilakukan setelah white box testing.
Sumber :
0 Response to "METODE WHITE BOX DAN BLACK BOX TESTING "
Posting Komentar